Minggu, 31 Oktober 2010

Tugas 3 RPL WEB engineering

1. jelaskan integrasi system

Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer.

Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena :

  1. Kurang organisasi yang wajar
  2. Kurangnya perencanaan yang memadai
  3. Kurang personil yang handal
  4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.

Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.

Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.

Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.

2. Arsitektur SOA dan Gambar-nya

SOA (Perangkat Lunak Berorientasi Arsitektur), yaitu arsitektur berorientasi layanan, pertama oleh paling otoritatif penelitian di dunia IT dan perusahaan konsultan Gartner diajukan pada tahun 1996, tetapi karena tingkat teknologi dan lingkungan pasar tidak memiliki implementasi nyata dari SOA, kondisi, SOA bukan menjadi perhatian nyata, begitu lama waktu berikutnya diam. Setelah memasuki abad ke-21, Internet melonjak, perusahaan semakin banyak bergerak operasi ke internet di lapangan, memimpin e-commerce untuk berkembang. Dalam rangka dikemas menjadi bisnis yang terpisah, dengan layanan scalable yang kuat dapat diakses di internet, orang mengajukan konsep layanan Web, praktik SOA ini adalah orang yang nyata.
SOA menyediakan sebuah organisasi TI standar bangunan dan metode dapat dikombinasikan melalui penciptaan sistem pelayanan berlebihan dapat digunakan kembali untuk mengurangi operasi TI dan mempercepat proses pembangunan proyek. SOA memungkinkan suatu perusahaan secara efisien keseimbangan sumber daya yang tersedia dan aset, sistem seperti ini dapat membuat departemen TI lebih efisien, siklus pengembangan yang lebih pendek, proyek ini didistribusikan lebih cepat, untuk membantu TI dan teknologi integrasi bisnis memiliki makna yang luas, dapat :

Mempersempit kesenjangan antara bisnis dan teknologi - sebagai pusat bisnis
SOA perubahan model sistem informasi teknologi-sentris, sehingga kembali ke bisnis TI peran dukungan teknis. TI tujuan teknologi adalah untuk bisnis, aplikasi layanan, daripada perkembangan teknologi IT itu sendiri. Bisnis personil dapat merakit perangkat keras, sebagai struktur yang sama dari sudut pandang bisnis aplikasi real-time, sehingga mengurangi kesenjangan antara bisnis dan teknologi.

Berbagi dan menggunakan kembali sumber daya perangkat lunak
SOA menyediakan komponen sesuai dengan kemasan asli memiliki bentuk standar pelayanan dokumen tertentu deskripsi antarmuka, sehingga pengguna jasa dan pelayanan adalah hubungan longgar digabungkan antara. Dengan cara ini, sistem warisan dapat dienkapsulasi ke dalam layanan reusable, meningkatkan laba atas investasi; sisi lain, dapat menghubungi layanan yang diberikan oleh penyedia layanan eksternal untuk memainkan peran dalam penggunaan kembali.

Aplikasi dengan kebutuhan untuk memperluas - fleksibilitas dan kelincahan
fitur SOA's longgar digabungkan untuk aplikasi untuk membawa banyak fleksibilitas. pengguna layanan dan penyedia layanan untuk mempertahankan antarmuka yang konsisten untuk kasus kontrak dapat berkembang secara independen. aplikasi berbasis SOA dapat dilihat sebagai kopling longgar antara jasa dan layanan koleksi. Oleh karena itu, sementara layanan baru dapat dengan mudah diatur untuk bergabung dengan longgar, di sisi lain juga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan bisnis kembali jadwal layanan untuk menghasilkan layanan komposit baru. Oleh karena itu, aplikasi berbasis SOA dengan mudah untuk mengubah karakteristik ekspansi mudah untuk mendukung operasional respon cepat dan kelincahan.

Singkatnya, arsitektur berorientasi layanan (SOA) mencoba untuk berbagi sumber daya jaringan yang diperlukan untuk melayani dalam bentuk kemasan seragam dan akses, sehingga mereka tetap dalam distribusi fisik otonomi sementara mencapai pusat informasi "virtual" logika atas dasar pengelolaan terpadu secara transparan dan mengoptimalkan sumber daya seleksi, akses on-demand untuk perantara dan efektif dan partisipasi aktif untuk mendukung konfigurasi aplikasi pengguna.

3. Jelaskan Arsitektur Dari CodeIgniter Sertakan Gambar

CodeIgniter adalah sebuah framework yang menerapkan konsep Model-View-Controller (MVC) sebagai pola didalam mengembangkan aplikasi berbasis PHP. Dengan pola MVC ini memungkinkan developer untuk mengorganisir file-file untuk membangun aplikasi.

CodeIgniter berisi banyak sekali instant library yang memudahkan seorang programmer PHP didalam membangun aplikasi sehingga walaupun aplikasinya besar, seorang programmer tidak perlu mendefinisikan library-library tersebut dari awal. Sebagai contoh jika kita ingin membuat sebuah fungsi database untuk memunculkan list data dari sebuah table dengan query ‘SELECT’, maka kita hanya tinggal memanggil library yang sudah disediakan dan selebihnya akan dikerjakan oleh CodeIgniter.

4 Jelaskan Perbedaan Pattern dan framework

Pattern

“Pattern Recognition” atau dalam bahasa indonesia dapat diartikan sebagai “Pengenalan Pola”. Yaitu dimana komputer dapat mengenali suatu pola yang pernah diberikan sebelumnya dan membandingkan kemiripan suatu benda pada tingkat atau prosentase tertentu.

Menurut Ursa Majorsy, Pola dalam hal ini merujuk pada pengertian suatu komposisi stimulus penginderaan yang kompleks yang dapat dikenali oleh manusia sebagai pengamat sebagai suatu kelompok objek. Rekognisi pola merupakan proses pengenalan kembali terhadap pola yang pernah dikenal. Oleh karena itu, jika kita melihat wajah teman kita atau mendengar lagu kesukaan kita, kita dapat mengenal masing-masing persepsi tersebut sebagai sesuatu yang sebelumnya telah dialami.

Bila dilihat dari jenis prosesnya, pemrosesan informasi memiliki dua jenis pemrosesan, yaitu data driven & conceptually driven. Pemrosesan data driven dimulai dengan datangnya data penginderaan. Sedangkan dalam conceptually driven pemrosesan informasi dimulai dengan pembentukan konsep atau harapan individu tentang informasi yang mungkin dijumpainya.

Pengenalan pola melibatkan baik pemrosesan data dengan data driven (informasi diterima oleh indera) maupun conceptually driven (pengetahuan yang disimpan di memori). Pengenalan pola (pattern recognition) merupakan proses yang menjembatani antara proses deteksi sinyal penginderaan yang sederhana (yang cenderung data driven) dengan persepsi terhadap pola-pola yang kompleks (yang cenderung conceptually driven).

Kemampuan untuk mengenal pola dari informasi penginderaan merupakan ciri khas yang spektakuler pada manusia dan binatang. Kemampuan ini memungkinkan kita untuk mengenal teman lama diantara lautan manusia. Kita juga bisa mengenal suatu lagu hanya dengan mendengar beberapa not dari lagu tersebut. Dengan mata terpejam pun kita bisa menebak dengan benar bunga melati dari aroma yang kita cium. Pembahasan mengenai pengenalan pola pada bab ini lebih banyak difokuskan pada pengenalan pola visual.

Pengenalan Pola (pattern Recogntion) sesuai sample yang kita ambil dari manusia dan hewan dapat dibagi dua yaitu Pengenalan Pola Visual dan Non-Visual. Pengenalan Pola Visual adalah kemampuan untuk mengenali sesuatu dari pola-pola yang dapat dilihat seperti halnya pohon, rumah, tiang listrik, dll. Sedangkan Pengenalan Pola Non-Visual adalah kemampuan untuk mengenali sesuatu dari suara atau rasanya seperti halnya (lagu ini judulnya apa, siapa yang menyanyikan, siapa penciptanya) selain itu kita juga bisa mengenali suatu buah/makanan dengan hanya merasakannya seperti “jika minum jus yang telah diberi pewarna sehingga tidak terlihat jus aslinya kita bisa tau kalau itu jus apa saat kita merasakannya”. Nah bagaimana mengaplikasikannya kedalam sebuah mesin (komputer) sehingga komputer dapat mengenali pola-pola tersebut. Mari kita pelajari bersama

Framework

Menurut kamus Inggris - Indonesia yang disusun oleh John M. Echols dan Hassan Sadily framework memiliki arti kerangka. Tetapi saya lebih suka mengartikan framework ini menjadi kerangka kerja. Kenapa disebut kerangka kerja? Karena pekerjaan yang akan dilakukan harus mengikuti dan tidak lari dari kerangka tersebut. Seperti tukang jahit yang menggunting kain untuk pakaian berdasarkan pola(framework) yang ada. Maklum ibu saya adalah tukang jahit, maka itu saya tahu akan hal ini.

Kembali ke dunia IT khususnya pemrograman, framework terdiri dari modul - modul yang mempunyai tugasnya masing - masing (menangani database, XmlRPC, email, dll) dan memiliki aturan pakai (aturan penulisan kode program, struktur direktori/file, dan penggunaan modul). Memang menjadi lebih rumit dan lebih lambat, bagi anda yang biasanya menulis kode program tanpa menggunakan framework. Tapi percayalah, jika sudah terbiasa menggunakan framework maka anda akan merasakan manfaatnya yang begitu luar biasa yaitu waktu pengerjaan dan kode yang lebih sedikit dan juga file - file anda lebih terstruktur.

Kita asumsikan anda disuruh untuk membuat program yang membaca RSS dan kemudian menampilkannya. Dengan menggunakan framework, kita hanya tinggal panggil modul yang menangani RSS, buat object, panggil methodnya, kemudian tampilkan. Simpel kan? Hanya beberapa baris kode saja. Hal ini akan sangat jauh berbeda jika anda mengerjakannya tanpa framework.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar